Dosen KPI UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon Raih Best Presentation di Konferensi Internasional ICEMT 2025 Jepang

Dosen KPI UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon Raih Best Presentation di Konferensi Internasional ICEMT 2025 Jepang

Dosen KPI UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon meraih prestasi internasional “Best Presentation” di Konferensi Internasional ICEMT 2025 Jepang, mendukung program internasionalisasi kampus.


Cirebon, 1 Agustus 2025 — Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh dosen prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Universitas Islam Negeri (UIN) Siber Syekh Nurjati Cirebon di ajang internasional. Dalam gelaran The 9th International Conference on Education and Multimedia Technology (ICEMT) 2025 yang diselenggarakan di Osaka, Jepang, Ana Humardhiana, M.Hum sebagai perwakilan dosen dari UIN Cirebon berhasil meraih penghargaan Best Presentation dari hasil riset kolaboratif yang mengusung inovasi teknologi dalam pendidikan.

Ana menyajikan hasil penelitian bertajuk “Nusantara Folklore Reimagined: AR as a Tool for Bilingual Communication Development in Generation Alpha”, yang memanfaatkan teknologi Augmented Reality (AR) untuk mengembangkan kemampuan komunikasi bilingual (Indonesia-Inggris) melalui cerita rakyat Nusantara. Hasil penelitian ini merupakan salah satu outcome dari projek riset multiyear MoRA the AIR Funds.

Konferensi yang berlangsung dari 29 Juli hingga 1 Agustus 2025 di Kansai University, Jepang, ini mengangkat tema “Innovative Technologies in Education: Redefining the Learning Experience” dan diikuti oleh para akademisi, peneliti, serta praktisi dari berbagai negara seperti Amerika Serikat, Jepang, Tiongkok, Taiwan, Filipina, dan Thailand. Konferensi ini menjadi wadah strategis dalam berbagi pemikiran dan inovasi terkait kemajuan teknologi dalam dunia pendidikan global.


Inovasi Pembelajaran dalam Bentuk Integrasi Budaya Lokal dan Teknologi

Riset ini menjadi bentuk kontribusi UIN SSSC dalam membangun generasi yang memiliki kompetensi global sekaligus mencintai kearifan lokal, dengan menggabungkan cerita rakyat dengan teknologi modern adalah salah satu cara untuk menghubungkan identitas budaya dengan keterampilan masa depan. Urgensi penerapan pendekatan pembelajaran yang inovatif dan relevan dengan kebutuhan zaman.

“Kemampuan berkomunikasi dalam dua bahasa, khususnya Indonesia dan Inggris, bukan lagi sekadar nilai tambah, melainkan kebutuhan dasar untuk hidup berdampingan dalam masyarakat global yang multikultural. Melalui pendekatan berbasis teknologi seperti AR, kami ingin menciptakan pengalaman belajar yang lebih kontekstual, interaktif, dan menyenangkan bagi generasi muda”.

Keikutsertaan para dosen UIN SSC dalam konferensi bergengsi ini menjadi bukti konkret komitmen institusi dalam penguatan kapasitas akademik dan penelitian bertaraf internasional. Selain membawa pulang prestasi, forum ini juga membuka peluang kolaborasi riset lintas negara dan memperkuat posisi UIN SSC sebagai kampus yang siap bersaing di level global.

Scroll to Top